Jumat, 23 November 2012

(Late) Honeymoon di Singapura..

Better Late than Never..Salah satu pepatah paling populer di jagad raya yang pada intinya mengungkapkan bahwa lebih baik kita terlambat melakukan sesuatu daripada pada akhirnya tidak melakukan sama sekali. Jika tidak melakukan sama sekali bernilai 0 dan melakukan pada waktunya bernilai 10, maka terlambat melakukan semoga masih bisa mendapat nilai, syukur-syukur nilainya 9,99 :)

view from my room..
in front of Amara Hotel..
Pepatah itu pula yang mengilhami kami untuk akhirnya berbulan madu. Hampir lima tahun menikah, kami belum pernah honeymoon? Kok bisa? Ya bisa lah... Alasannya yang pertama karena saat menikah kami belum punya cuti tahunan sehingga hanya diberi izin menikah tiga hari oleh kantor. Alasan kedua karena alasan keuangan, dimana kami membiayai pernikahan sendiri, sehingga belum cukup ruang finansial untuk merancang acara khusus. Bulan madu kami waktu itu -yang kalau boleh disebut bulan madu- hanyalah  menginap semalam di salah satu hotel di Jakarta untuk sekedar merasa istimewa layaknya bulan madu hehe.

Kesempatan itu datang di akhir Juli tahun ini. Ms Karmi mendapat kesempatan mengikuti training di IMF Singapura selama dua minggu. Makin kuat keinginan itu mengingat  Nasywa saat itu sedang recovery pasca sakit HSP sehingga belum memungkinkan untuk melakukan perjalanan beda negara. Maka, akhir pekan diantara dua pekan training itu, Mr Karmi menyusul Mrs Karmi ke Singapura. Selama di Singapura, kami menginap di Hotel Amara di kawasan Tanjong Pagar. Hotel ini berada di distrik bisnis dan perkantoran. Sangat strategis karena dekat dengan stasiun MRT Tanjong Pagar dan kawasan belanja China Town.

Universal Studio Singapore..
kungfu panda..
Hari pertama kami habiskan di Kawasan Resort Sentosa Island. Kami menggunakan MRT menuju Vivo City sebelum kemudian melanjutkan dengan monorel menuju Sentosa. Tujuan pertama sudah pasti  Universal Studio of Singapore (USS). Beruntung kami mendapatkan informasi dari staf lokal STI-IMF, sehingga kami hanya perlu membayar SGD 60 per orang dari harga normal SGD 74 dengan menggunakan kartu Mastercard. Lumayan sekali.  USS ini sejatinya adalah taman bermain dengan mengambil tema dari film-film andalan dari Universal. Ada 7 zona di dalamnya. Setelah memasuki gerbang USS, kita akan memasuki  boulevard dengan bangunan toko, cafe ala hollywood. Tidak lupa ada walk of fame dimana pada saat-saa tertentu kita bisa bertemu dan foto bersama "artis-artis" ternama. Selain artis kita juga berfoto dengan tokoh-tokoh dalam film ternama, misalnya kungfu panda, madagaskar, dll.

yellow car yellow man..
Sentosa Memories..
Dari semua zona, yang paling menarik buat kita adalah Transformer di zona Sci Fi City. Tak heran antrian untuk bisa masuk ke arenanya butuh waktu hampir 2 jam. Berdiri pula..Tapi kelelahan mengantri terbayar oleh serunya memasuki adegan film Transformer. Kita yang sebenarnya naik rollercoaster, dengan bantuan teknologi 3D kita bisa merasakan battle di dalam film secera nyata. Asli kereeeen. Kalau tidak karena antrian yang panjang mungkin kami akan kembali mencoba lagi. Selain transformer kami mencoba hampir semua wahana seperti ancient Egypt -naik rollercoaster di dalam setting 3D film The Mummy-, Far-far Away -nonton film 3D Shrek, dan Madagaskar. Sayang hujan mengguyur sehingga wahana roller coaster yang tinggi ditutup untuk alasan keamanan. Zona Lost World juga ditutup dengan alasan yang sama. Setelah hujan reda rasanya sudah lelah sekali, sehingga kami memutuskan keluar dari USS dan menikmati sore di sekitar Sentosa. Selain USS, Sentosa juga memiliki banyak atraksi lain, misalnya pantai dan museum maritim. Di sini juga ada salah satu patung merlion maskot Singapura. Sebagai penutup kunjungan ke Sentosa, kami menikmati pertunjukan laser dan musikal Songs of The Sea, di tengah gerimis dan angin malam. Perfectly Wet Honeymoon :)


Hari kedua kami habiskan dengan mengunjungi beberapa landmark  Singapura. Hangatnya matahari pagi menyambut langkah kami menuju salah satu patung merlion di dekat musem Asian Civilisation. It's amazing, sungai di sana sangat bersih sehingga bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk naik di boat menyusurinya. Sayangnya ternyata sang patung  merlionnya sedang cuti renovasi menjelang ulang tahun kemerdekaan Singapura (hehe). Landmark Singapura lainnya adalah Marina Bay Sands, kawasan hotel dengan bagunan khas menyerupai tiga pilar. Terdapat shopping area di bawah serta restoran di rooftop. Adanya juga Art Museum di sekitar area Marina Bay Sands. Tidak lupa kami mengunjungi kawasan belanja Orchads Road dan Mustafa Centre -swalayan wajib dikunjungi orang Indonesia nih hehe-. Malamnya, Mr Karmi harus kembali ke Indonesia mengakhiri late honeymoon singkat kami di Singapura.

Bagi kami, perjalanan singkat honeymoon kami yang terlambat ini sangat berkesan. Semacam membayar lunas hutang di masa lalu (hehe..). Mengunjungi tempat yang baru, suasana baru, pengalaman baru bisa menjadi semacam refreshment bagi hubungan suami-istri. Apalagi buat yang sibuk dengan bekerja, mengurus anak dan aktifitas lain yang meredupkan romantisme cinta pasangan. Namun satu yang pasti, ternyata kami tidak sepenuhnya bisa menikmati perjalanan ini karena selalu teringat pada Nasywa yang ditinggal di rumah bersama Mbahnya. Berkaca dari pengalaman kami maka bagi pasangan yang akan menikah, sempatkan berbulan madu. Kalau memang ada keleluasaan waktu, kesehatan dan keuangan, tidak ada salahnya berwisata bersama pasangan. Pastinya itu akan mengikat perasaan cinta antara kalian berdua. Bagi yang belum sempat honeymoon seperti kami, sebaiknya sempatkanlah berhoneymoon walaupun sekali. Believe meIt's always better late than never :)




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar